
Wira bocah berusia 9 tahun asal Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menderita gizi buruk dengan berat badan hanya 11 kg.
"Wira sudah sejak umur tiga tahun menderita gizi buruk, pernah dirawat juga, tapi kondisinya kian parah hingga akhirnya kita mengantarnya ke Rumah Sakit Dompet Dhuafa untuk dirawat," kata Dessy Suprihartini, relawan Peduli Bogor Barat, yang membawa Wira ke Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu (RSRST) Dompet Dhuafa, Selasa.
Dessy menyebutkan, pihaknya mendapat laporan mengenai kondisi Wira dari warga. Saat itu Wira sedang dirawat di Puskesmas Tenjo. Namun, karena kondisinya kian menurun pihak puskesmas merujuk untuk di rawat di rumah sakit.
Puskesmas Tenjo merujuk Wira ke RSST Dompet Dhuafa atas permintaan Rohman (37) ayah dari Wira.
Wira dirujuk ke RSRST Dompet Dhuafa sejak Sabtu (27/4), dan menjalani perawatan di ruang isolasi kamar anak.
Menurut Rohman, Wira sudah menderita gizi buruk sejak umur 3 tahun. Karena pola makannya yang susah, anak keduanya itu sukit makan.
Pada tahun 2011, Wira pernah dibawa oleh Rohman ke RSUD Cibinong dan dirawat selama enam hari. Untuk bisa dirawat disana Rohman harus berjuang keras agar anaknya bisa dirawat dengan mengurus segala administrasinya.
"Saya minta dirawat di Dompet Dhuafa, karena takut susah lagi masuk RSUD Cibinongnya," katanya seperti dikutip Antara, Minggu (5/5/2013).
Rohman sehari-hari bekerja sebagai penjual daun, mulai dari daun pisang, dan daun salam di Pasar Tenjo.
Sebagai kepala keluarga, penghasilan Rohman untuk menghidupi istri dan empat anaknya hanya mengandalkan jualan daun tersebut.
Ia memiliki empat orang anak, Wira merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Anak paling besar berusia 11 tahun tidak bisa sekolah karena tidak ada biaya.
"Tidak ada biaya untuk menyekolahkan anak, saya cuma jualan daun, tidak cukup uangnya," kata dia.
Tubuh kaku dan tak bisa gerak
Sementara itu, menurut dr Jufrialdy dari RSST Dompet Dhuafa, Wira menderita gizi buruk. Dengan usianya yang 9 tahun hanya memiliki berat badan 11 kg.
"Wira ini sudah sejak usia tiga tahun menderita malnutrisi atau gizi buruk. Normalnya anak usia 9 tahun memiliki berat badan 22 kilogram, tapi berat badannya hanya 11 kg," katanya.
Wira telah dirawat di RSST Dompet Dhuafa sejak Sabtu (27/4) kemarin. Saat pertama masuk kondisinya sangat memprihatinkan, tubuhnya kaku dan tidak bisa digerakkan.
Setelah dilakukan perawatan dan observasi, Wira ditempatkan di ruang isolasi kamar anak RSST Dompet Dhuafa. Dari hasil pemeriksaan dokter, Wira juga mengidap penyakit infeksi paru-paru dan diare sejak tiga bulan.
Selain tubuhnyan yang sudah kurus kering, Wira memiliki gangguan pada kulit tubuhnya yang mengelupas hingga timbul bercak-bercak di sekujur badan, kaki, tangan dan kepalanya.
Saat dikunjungi hari ini, kondisi Wira menunjukkan perbaikan, tubuhnya yang kaku dan tidak bisa digerakkan kini sudah bisa diluruskan. Selain itu, ia juga mau makan.
Sejak dirawat, pihak RSST Dompet Dhuafa memberikan penanganan dengan memperbaiki keadaan Wira, memberikan infus, vitamin dan makanan bergizi.
Menurut Jufrialdy, penderita gizi buruk akibat faktor kemiskinan serta kurangnya pengetahuan orang tua terhadap kondisi anak.
"Kesehatan dari keluarga kurang, pemberian makan yang tidak teratur, sehingga anak gizi buruk. Bisa karena faktor ekonomi rendah juga karena pendidikan orang tua," katanya.
Jufrialdy menambahkan, penyembuagan gizi buruk bisa dilakukan namun memerlukan waktu lama, terlebih dahulu menambah berat badan dan menghilangkan invensi penyakit pada diri pasien.
"Penyembuhan pasien gizi buruk juga perlu peran serta orang tua. Bisa setelah keluar rumah sakit pulih, tapi setelah dikembalikan ke orang tua kurang dapat perhatian hingga berulang lagi," katanya.
0 comments:
Post a Comment