Cerita Berbagi Nikmat Dengan Sahabat 3

Posted by semua tentang foto bugil video bokep gambar telanjang dan cerita seks ada disini on Thursday, July 18, 2013

Cerita Berbagi Nikmat Dengan Sahabat 3 - Mereka berdua pun berciuman panas sambil beradu lidah. Tangan Rico pun dengan cekatan meremas-remas payudara montok Shelvi. Keduanya begitu menikmati percumbuan mereka seolah-olah di dalam kamar hanya ada mereka berdua, tanpa memperdulikan kehadiran Reisha di sana. Tak hanya meremas, kini puting payudara kanan Shelvi sudah berada sepenuhnya di dalam kuluman Rico. Shelvi pun akhirnya terpaksa remas-remas sendiri payudara kirinya karena tangan Rico saat ini sibuk mengobok-obok selangkangannya yang masih tertutupi celana dalam. Selangkangan yang sebelumnya telah basah itu pun kini nampak semakin basah.

Cerita Berbagi Nikmat Dengan Sahabat 3

“Aaahh… oooh…”, Shelvi sengaja mendesah sesensual mungkin sambil menatap ke arah Reisha yang masih berdiri di dekat pintu. “Ooohh… aaah…”, kini Shelvi memasang ekspresi wajah penuh kenikmatan seolah-olah menikmati betul kuluman di payudaranya dan permainan tangan Rico di selangkangannya. Shelvi tersenyum kecil ketika melihat Reisha yang sudah mulai nampak berdiri gelisah sambil menggesek-gesekkan kedua pahanya.

“Ntar Ric, gue mau ngelepas CD dulu nih”.

Rico pun menghentikan remasan tangannya, namun tidak kuluman mulutnya.

“Udah dong, berhenti bentar aja”, Shelvi berusaha melepaskan kuluman Rico di payudaranya yang sudah terlihat dipenuhi beberapa bercak-bercak merah.

Rico pun menurut, namun bukan berarti payudara montok itu bisa terbebas begitu saja. Di saat Shelvi berusaha melorotkan celana dalam yang dikenakannya, remasan tangan kanan Rico masih tetap bertengger di gundukan daging kenyal tersebut.

“Udah!”, ucap Shelvi setelah meletakkan kain mungil penutup selangkannya tersebut di sampingnya. Gadis cantik itu pun kini yang ganti angresif memeluk tubuh Rico dan mencium bibir laki-laki tersebut dengan ganas. Tak hanya itu kini jari-jari mungil Shelvi juga secara bersamaan dengan telaten mengocok-ocok batang penis Rico yang telah menegang.

Shelvi memang sengaja mengatur posisi tubuhnya agar menghadap ke arah Reisha. Sambil berciuman dan bermain lidah, Shelvi tetap intens sesekali melirik ke arah sahabatnya tersebut. Kini Reisha sudah tidak mampu lagi menutupi gairah birahi yang menyerangnya akibat melihat live show yang terjadi di hadapannya. Tangan Reisha mulai bergerak merabai dadanya sendiri, sambil tetap menggesek-gesekkan kedua pahanya. Senyum Shelvi pun semakin lebar karena berhasil memancing gairah Reisha.

“Ric, lu ML ama Reisha dulu ya, ntar baru ama gue”, bisik Shelvi di telinga pacarnya.

“Dia kan tadi udah nggak mau Vi?”, sahut Rico ditengah remasan tangannya di payudara pacarnya tersebut.

“Udah, ntar gue yang ngatur deh”.

“Emang lu nggak cemburu Vi, gue ML ama temen lu?”.

“Nggaklah, kan gue yang nyuruh, lagian itung-itung sekalian gue ngasi bonus ke lu juga ke Reisha”.

“OK deh, asal lu nggak apa-apa aja”.

Shelvi pun membuka kaos Rico sehingga kini mereka berdua pun telah benar-benar dalam keadaan telanjang. Kemudian setelah mencium bibir pacarnya tersebut, Shelvi pun beranjak turun dari ranjang dan kembali menghampiri Reisha. Rico sendiri terlihat mengambil posisi terbaring santai di atas ranjang sambil menatap langit-langit kamar.

“Sha, ayo dong kita bareng yuk”.

“Nggak Vi”, kembali Reisha menolak.

“Ayo dong, gue tau lu sekarang udah horny kan?”, desak Shelvi lagi.

“Gue malu Vi”.

“Napa musti malu? Kan ada gue disini?”.

“Iya sih…”.

“Sha, gue tau lu udah lama banget nggak ML sejak lu putus ama cowok lu, gue cuma mau bantu lu nyalurin birahi lu”.

“Tapi itu kan cowok lu Vi?”.

“Halah, lu nggak enak ama gue? Kan gue yang nyuruh lu? Cowok gue juga asyik-asyik aja kok, lagian kucing mana sih yang nolak kalo di kasi ikan? Hehe”.

Reisha tidak tahu harus berkata apa lagi. Apa yang dikatakan Shelvi tadi memang benar adanya. Sudah hampir setahun ia tidak lagi bisa merasakan hangatnya persetubuhan. Apalagi kini mendekati tanggal-tanggal krusial menjelang menstruasi, dimana gairah dan hormon kewanitaannya mulai memuncak tak terkendali. Ingin sekali rasanya ia melepaskan semua beban birahi di dalam dirinya ini dengan bercinta bersama seorang laki-laki. Tapi kalau dia harus menyalurkannya dengan cara bersetubuh bersama pacar sahabat baiknya sendiri, hal ini tentu sesuatu yang benar-benar di luar akal sehat. Namun di sisi lain, bukankah justru sahabat baiknya inilah yang memintanya untuk melakukan persetubuhan? Jadi siapakah sebenarnya yang gila dalam hal ini?

“Ayo Sha…”, Shelvi menarik tangan Reisha dan kali ini gadis cantik itu nampak tidak melakukan perlawanan lagi.

Ketika kedua gadis itu berdiri di pinggir ranjang, Rico hanya tersenyum kecil ke arah Reisha. Di dalam hati kecilnya, laki-laki tersebut cukup mengagumi kecantikan dan keindahan tubuh Reisha. Dalam hal ini tentu ia sangat mensyukuri karena bisa memacari Shelvi yang memiliki fantasi sensual yang liar, sehingga sebentar lagi mungkin ia akan segera bisa menikmati tubuh sahabat pacarnya ini tanpa perlu melakukan perselingkuhan di belakang pacarnya.

“Ric, lu rangsang dikit Reisha gih!”.

Rico pun berdiri dan mendekati Reisha. Tubuh Reisha terlihat bergetar ketika seorang laki-laki dalam keadaan telanjang bulat kini berlahan mendekatinya. Reisha sempat melirik nakal ke arah batang penis Rico. Batang tegang itu terlihat sangat besar untuk membuatnya bergidik dan membuat selangkangannya terasa senut-senut. Ia tidak bisa membayangkan rasa sakit yang akan menyerangnya jika batang besar itu harus masuk ke dalam dirinya.

“Vi…”, Reisha memegang tangan sahabatnya, ketika Rico semakin mendekat.

“Udah, anggep aja Rico itu cowok lu”.

“Tapi Vi…”, belum sempat Reisha melanjutkan kata-katanya Rico sudah keburu memeluk tubuhnya dan mencium bibirnya.

Reisha pun gelagapan dibuatnya, walaupun ia sama sekali tidak menolak bibir Rico yang kini terus menyerang bibirnya. Awalnya Reisha terlihat kikuk, namun beberapa saat kemudian ia pun mulai membalas pagutan bibir Rico. Apalagi ketika kemudian gadis cantik itu merasakan sentuhan lembur Shelvi di pundaknya, Reisha pun tidak malu lagi membalas permainan lidah Rico di mulutnya. Reisha yang memang sejak semula telah terbakar nafsu birahi membuat Rico tidak perlu terlalu bekerja keras untuk membangkitkan sisi liar gadis cantik tersebut.

Shelvi sendiri kini masih berdiri di belakang Reisha sambil meremas-remas payudara sahabatnya tersebut dari balik kaos. Kemudian dengan cekatan kedua tangan gadis tersebut masuk ke dalam kaos Reisha. Berlahan jari-jari Shelvi bergerak membuka kaitan bra berwarna putih tanpa renda yang dikenakan sahabatnya. Kini remasan tangan Shelvi pun dapat langsung merasakan kelembutan dan kekenyalan payudara Reisha.

Diserang dari dua arah seperti ini membuat Reisha kian melambung. “Aaah… oooh…!”, cuma lenguhan dan desahan yang keluar dari mulut gadis cantik tersebut, ditengah lumatan bibir Rico.

Saking terbelenggunya oleh nafsu membuat Reisha sama sekali tidak melawan ketika Rico menggiringnya berbaring di ranjang. Bahkan saking terbuainya oleh cumbuan pacar sahabatnya tersebut, Reisha sama sekali tidak menyadari kalau kini tubuh atasnya saat ini sudah sama sekali tidak tertutup apapun. Shelvi melemparkan kaos berikut dengan bra milik Reisha sehingga kedua potong pakaian tersebut kini tergeletak di lantai. Hal ini membuat Rico menjadi leluasa mengulum dan menghisap kedua payudara milik Reisha. Payudara gadis cantik itu memang tidaklah terlalu besar, tidak sebesar milik Shelvi, namun ukurannya pas untuk tubuhnya yang berukuran cukup mungil.

Ketika kedua payudara Reisha kini sepenuhnya berada di dalam “kekuasaan” Rico, maka bibir lembut gadis cantik itu pun kini berganti menjadi milik Shelvi. Kedua gadis cantik tersebut terlihat begitu eksotis ketika saling mengulum, menjilat dan bertukar air liur. Mereka berdua sesungguhnya bukanlah lesbian, namun desakan birahi yang kini menguasai kedua gadis tersebut membuat mereka lupa kalau mereka sesungguhnya adalah makhluk sejenis.

Ketika kedua gadis itu terlihat asyik saling kulum dan saling jilat, di bawah sana ciuman Rico sudah merambat turun sampai ke perut Reisha yang rata. Sambil tetap mencium pusar Reisha, kedua tangan laki-laki tersebut terlihat memegang ujung celana pendek gadis cantik tersebut. Sesaat kemudian celana pendek itu telah melorot turun dan akhirnya terlepas. Rico kemudian menciumi kedua paha mulus Reisha dan akhirnya ciuman tersebut bermuara di celana dalam putih gadis tersebut yang sudah terasa basah. Kain mungil tipis menerawang itulah yang kini hanya menjadi pembatas antara lidah Rico dengan vagina Reisha.

“Hhhmm… hhmm…!”, hanya itu yang keluar dari mulut Reisha yang kini sedang dicumbui oleh Shelvi. Gadis cantik itu harus beberapa kali menggerakkan pantatnya menahan geli akibat permainan lidah Rico yang beberapa kali menyentuh klitorisnya. Ini berarti celana dalam Reisha sudah berhasil dienyahkan oleh laki-laki tersebut.

Reisha benar-benar merasakan kenikmatan yang luar biasa. Bibir dan payudaranya terus menerus dipermainkan oleh Shelvi, sementara di saat yang bersamaan vagina dan klitorisnya jura terus dipermainkan oleh Rico. Terasa sekali kalau di bawah sana sudah semakin basah dan becek, sedangkan payudara dan putingnya sendiri terasa demikian menegang. Permukaan kasar lidah Rico begitu nikmat dirasakan Reisha ketika menari-menari bebas diantara bulu-bulu tipis basah yang ada disana. Saat ini gadis cantik itu sudah benar-benar melayang akibat gelora nafsu birahinya sendiri.

Melihat Reisha yang sudah siap tempur, Rico lalu menghentikan jilatannya. Laki-laki itu beranjak dari posisinya samping mengocok-ngocok batang penisnya sendiri yang sudah semakin menegang. Laki-laki itu merasa batang penisnya belum cukup tegang untuk memberikan kenikmatan kepada dua orang gadis yang bersamanya saat ini. Ia pun menyuruh Shelvi menghentika ciuman bibirnya dan lalu mengarahkan batang penisnya ke dalam mulut Reisha yang masih terbaring pasrah. Kini batang penis tersebut udah terkocok keluar masuk ke dalam mulut mungil Reisha. Reisha nampak cukup gelagapan menerima kocokan penis besar Rico di dalam mulutnya. Ujung penis laki-laki tersebut terasa beberapa kali menyentuh kerongkongannya. Karena takut tersedak, gadis cantik itu pun memilih untuk mengganti posisinya menjadi terduduk.

Posisi ketiga insan yang sedang dimabuk birahi itu pun berganti. Kini Rico duduk di ujung ranjang, dimana batang penisnya nampak sedang dijilati oleh dua orang gadis cantik. Rico saat ini benar-benar merasa seperti seorang raja yang sedang dilayani dengan penuh cinta oleh selir-selirnya. Ketika batang penis itu amblas ke dalam mulut Reisha, Shelvi pun kemudian mencium bibir Rico sambil merabai dada bidang pacarnya tersebut. Cukup lama keduanya saling lumat, sebelum ciuman Shelvi mulai turun ke leher dan dada Rico. Lalu Shelvi pun menyorongkan payudara kanannya ke mulut Rico untuk dilumatnya. Rico pun dengan senang hati melumat dan menjilati payudara montok milik pacarnya tersebut. Memang payudara Shelvi lebih besar ukurannya dibandingkan milik Reisha, namun kedua payudara gadis cantik tersebut sama-sama memiliki daya tarik mereka sendiri.

“Aaah…!”, Shelvi mendesah pelan ketika Rico sedikit menggigit puting payudaranya, setelah pacarnya tersebut kembali membuat beberapa cupangan dipemukaan daging montok tersebut.

Kini terlihat kedua gadis itu telah berganti posisi. Kini Shelvi yang nampak mengulum batang penis Rico sedangkan Reisha bergantian mencumbu bibir dan dada Rico. Laki-laki tersebut benar-benar tidak percaya kalau Reisha ternyata begitu liar ketika terbakar birahi. Jika dilihat sekilas tadi, dari segi penampilan luar semula Rico melihat Reisha seperti seorang gadis lugu dan polos. Sama sekali tidak terlintas di benaknya tadi kalau gadis cantik, sahabat pacarnya ini pernah memiliki pengalaman bercinta sebelumnya. Namun kini Rico begitu terbuai dengan permainan Reisha yang tak kalah menggairahkan dengan permainan cinta pacarnya, Shelvi.

“Ooohh… ooohh…”, Rico hanya bisa mendesah penuh kenikmatan mendapatkan pelayanan dari kedua gadis cantik tersebut.

“Ric, mulai masukin ya? Udah tegang banget nih”, Shelvi menghentikan kuluman dan kemudian memelas ke pacarnya untuk mulai melakukan penetrasi.

“OK deh, siapa duluan nih?”.

“Reisha aja deh”.

Reisha sama sekali tidak berkomentar mendengar percakapan pasangan kekasih tersebut. Yang dia tahu saat ini dirinya memang sangat ingin segera disetubuhi, entah duluan atau belakangan sama sekali tidak masalah baginya.

Bersambung...

Jangan lewatkan :
Cerita Berbagi Nikmat Dengan Sahabat Bagian : 1 - 2 - 3 - 4

Blog, Updated at: 1:44 PM

0 comments:

Post a Comment

Kategori

Paling Populer

Daftar isi